Kluwih, atau keluwih, berkerabat dekat dengan nangka, cempedak, dan sukun. Namun, popularitasnya kalah jauh dibandingkan dengan kerabatnya itu. Pemanfaatannya pun selama ini hanya untuk bahan sayur lodeh untuk buahnya yang muda. Bijinya, biasanya hanya direbus dan dikonsumsi sebagai camilan.
Belakangan, peneliti mulai menggali potensinya yang lain. Gama Setyoningsih, Maisel Priskila Sisilia, dan Dwi Irawati (mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta/UNY, pada 2012), contohnya, meneliti kemungkinan biji kluwih sebagai bahan baku alternatif pembuatan tempe.
Ketiga peneliti mendasari penelitian pada kenyataan harga kacang kedelai yang sangat fluktuatif, sementara tempe telanjur identik dengan kacang kedelai. Sementara itu, mengutip dari situs pendidikan-kimia.fmipa.uny.ac.id, saat ini tempe tidak hanya dikonsumsi di Indonesia tetapi juga telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang mengkonsumsi tempe sebagai pengganti daging, menyebabkan tempe tidak hanya diproduksi di Indonesia, tetapi juga di banyak tempat di dunia.
Kluwih umumnya ditemukan di kawasan tropis, tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1.550 meter di atas permukaan air laut, di pinggir-pinggir sungai bahkan tahan tumbuh di daerah rawa.
Tinggi tumbuhan dapat mencapai 35 meter, berakar tunggang. Batangnya tegak, bulat, percabangan simpodial, bergetah, berpermukaan kasar, berwarna cokelat.
Daunnya tunggal, berwarna hijau, tebal, permukaan kasar, tepi bertoreh, pertulangan menyirip, berukuran panjang 40-60 cm dan lebar 25-35 cm.
Kluwih adalah tumbuhan berumah satu, bunganya tunggal, di ketiak daun. Bunga jantan silindris, panjang 10-20 cm, berwarna kuning, sementara bunga betina bulat, bergaris tengah 2-5 cm, berwarna hijau.
Manfaat dan Khasiat Kluwih
Pada umumnya kluwih dipanen sebelum tua, untuk bahan sayur. Biji kluwih, yang rendah lemak, memiliki kandungan protein tinggi. Biji kluwih memiliki nilai ekonomi tinggi di wilayah Karibia dan Amerika Selatan, karena rasanya tak jauh beda dengan chesnut atau buah berangan.
Mengutip dari Wikipedia, umumnya biji kluwih diolah dengan cara dikalengkan, dijual dalam bentuk dipanggang, atau diolah menjadi pasta, tepung, atau diambil minyaknya. Ekstrak minyak dari biji kluwih kaya akan asam lemak tak jenuh, baik untuk dikonsumsi.
Gama Setyoningsih, salah satu dari tiga peneliti yang disebutkan di atas mengatakan, biji kluwih belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dijadikan produk pangan ataupun nonpangan. Karakteristik kimia biji kluwih, yaitu adanya kadar air, abu, protein, lemak, serat, karbohidrat,pati, fenol serta sifat fisikokimia, dan fungsional pati biji kluwih, selama ini belum banyak diketahui.
No comments:
Post a Comment