pinterest-site-verification=e179cdabfc8204dec67769cab53ec439 Patracom -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Luka Lebam hingga Peti Jenazah Digembok, Empat Prajurit TNI AU Ditahan Kasus Tewasnya Prada Indra

Tuesday, November 22, 2022 | 7:57:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-14T14:40:10Z

Prada Indra

Prada Indra

 

Satuan Polisi Militer (Satpom) Koopsud III Biak, Papua mengklaim telah menahan empat anggota yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Prada Mochamad Indra Wijaya hingga tewas. Mereka ditahan untuk diperiksa secara intensif. 

Kepala Dinas Penerangan TNI Angatan Udara (Kadispenau), Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika ditemukan adanya unsur pidana di balik kematian Prada Indra.

"TNI AU telah menahan empat prajurit, yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan, untuk dimintai keterangan dan penyidikan lebih lanjut. Bila terbukti ditemukan ada tindak pidana penganiayaan, TNI AU akan memberikan sanksi hukum tegas, sesuai aturan yang berlaku," kata Indan kepada wartawan, Selasa (11/22/2022).

Prada Indra

Indan menyebut Prada Indra merupakan Tamtama yang bertugas di Sekretariat, Makoopsud III Biak, Papua. Dia meninggal dunia di RS Lanud,Manuhua, Biak, Papua, pada Sabtu (19/11/2022). 

"Meninggal di rumah Sakit Lanud Manua Biak, setelah sebelumnya pingsan di mess Tamtama Tiger Makoopsud III Biak," katanya. 

Surat Kaleng

Jenazah Prada Indra yang meninggal dunia dengan kondisi wajah penuh darah dan badan lebam-lebam tiba di rumah duka di Karawaci, Tangerang Kota, Banten, pada Sabtu (19/1/2022) sekitar pukul 19.00 WIB. Namun sebelum tiba di rumah, seseorang yang mengaku mengenal Prada Indra mengirim pesan singkat ke akun Facebook salah satu keluarganya. 

"Maaf, saudaranya almarhum?'," tulisnya sekitar pukul 18.53 WIB. 

"Iya," jawab keluarga Prada Indra. 

"Minta tolong untuk almarhum dilakukan visum kalau bisa jangan di rumah sakit AU (Angkatan Udara), untuk biaya nanti koordinasikan saja Mbak. Terima kasih," singkat pesan dari seseorang yang mengaku mengenal Prada Indra tersebut. 

Prada Indra

Sekitar pukul 19.00 WIB peti jenazah almarhum Prada Indra pun tiba di rumah duka. Jenzah diterbangkan dari Biak, Papua menggunakan pesawat komersil. 

Kepada pihak keluarga, Mayor Adm Triyanto yang mewakili proses penyerahan jenazah menjelaskan korban meninggal karena kelelahan dan dehidrasi. Penjelasan ini sama persis yang disampaikan sebelumnya oleh perwakilan kesatuan tempat Prada Indra bertugas di Biak kepada pihak keluarga lewat panggilan video. 

Dalam panggilan tersebut, pihak keluarga juga sempat disarankan untuk langsung menguburkan jenazah Prada Indra setiba di rumah. Alasannya, agar bisa dilakukan secara upacara kedinasan. 

"Terus pihak keluarga meminta izin untuk dibukakan peti. Nah pihak sana tidak menolak sih, boleh. Tapi yang janggalnya, itu peti kan digembok, nah gemboknya itu tidak diberikan kuncinya kepada kami. Alasannya, dia tidak diberikan kuncinya oleh atasannya. Itu kejanggalan pertama," beber keluarga Prada Indra.

Peti Jenazah Digembok

Lantaran curiga, pihak keluarga akhirnya membuka paksa peti jenazah yang tergembok tersebut. Mereka pun kaget ketika melihat kondisi jenazah Prada Indra penuh darah di bagian wajah dan lebam di beberapa bagian tubuhnya. 

"Kita bertanya-tanya, ini kenapa? Beliau (Mayor Adm Triyanto) dengan satu kata bilang 'maaf ibu bapak saya tidak mengetahui jelas kronologisnya saya hanya disuruh atasan saya mendampingi korban untuk keberangkatan ke sini' jadi dia hanya itu," jelasnya. 

"Posisinya itu kapasnya banyak di bagian muka. Kondisinya itu (kapas) udah merah darah, dan kayaknya udah merembes ke kapasnya ya jadi kena kafan juga. Kita nanya, apa ini benar-benar sakit? Tapi kan posisinya itu ya badannya itu lebam, bagian dada lebam, terus bagian bawah dada itu kayak ada goresan tapi saya nggak tahu ya goresannya ini apa masih diteliti," sambungnya. 

Pihak keluarga Prada Indra lantas meminta izin untuk melakukan autopsi. Ketika itu, Mayor Adm Triyanto bereaksi tidak wajar seperti ketakutan.

"Jadi dari pihak bapak Mayor itu di saat kita mau melakukan autopsi dia juga kayak panik gitu 'wah maaf ini saya harus laporan ke atasan saya dulu gini gini gini'," ujarnya. 

Dikabari Via WhatsApp

Informasi terkait kabar kematian Prada Indra pertama kali disampaikan Kolonel Adm Veradiyanto lewat pesan WhatsApp atau WA pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 02.25 WIB. Ketika itu, Kolonel Adm Veradiyanto tidak menjelaskan ihwal penyebab daripada kematiannya.

Prada Indra

"Jadi WhatsApp itu hanya dikasih tau meninggal, tidak dikasih tahu sebabnya," ungkap keluarga Prada Indra. 

Karena penasaran, pihak keluarga Prada Indra melakukan panggilan video untuk mengetahui kondisi pasti anaknya. Dalam panggilan video tersebut, pihak keluarga diperlihatkan kondisi jenzah Prada Indra yang sudah dalam posisi mata, hidung, dan mulut ditutup kapas.

"Pihak keluarga juga bilang, 'coba pak dibuka' dari sana itu terus ngasih argumen 'maaf ibu ini sudah di dalam pemeriksaan, sudah tidak bisa, ini udah dimandikan'. Tapi yang janggalnya itu mas proses pemandiannya pun kita tidak diberi tahu," kata dia. 

Menurut penuturan atasannya kepada pihak keluarga, Prada Indra ditemukan dalam kondisi pucat dan kaku di kamar mess pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 01.00 WIT dini hari. Sebelumnya itu Prada Indra disebut bermain futsal sejak pukul 20.00 hingga 23.00 WIT.

"Dari sana itu memberikan info berita kematian almarhum didiagnosa utama sudden cardiac arreis. Jadi bahasanya itu kayak serangan jantung dadakan dan tidak adanya ion mineral dalam tubuh," jelasnya.

Kekinian, pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi Prada Indra. Proses autopsi tersebut dilakukan pihak keluarga secara mendiri usai melewati serangkaian yang rumit. 

"Kami akhirnya melakukan autopsi, tadinya kita nggak boleh. Dipersulit, sangat sangat dipersulit. Itu autopsi sendiri, semuanya kita nanggung biaya sendiri. Karena ini kita bilang banyak kejanggalan," bebernya. 

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga Prada Indra berharap penyebab kematian Prada Indra dapat diungkap secara tuntas. Dia tak ingin peristiwa serupa kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat terjadi. 

"Karena kita tidak mau ada kayak kasus Yosua lagi," pungkasnya.

Copas dari https://www.suara.com/news/2022/11/22/171632/luka-lebam-hingga-peti-jenazah-digembok-empat-prajurit-tni-au-ditahan-kasus-tewasnya-prada-indra?page=all

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update